Ibu dan Bayi Disandera Puskesmas

SURABAYA POST – Puskesmas Bandar Kedungmulyo, Jombang melarang Ny. Yuliana (32), pasien yang baru melahirkan untuk pulang. Pasalnya, pasien dari kalangan keluarga tak mampu ini belum bisa menunggak ongkos perawatan senilai Rp 280 ribu.

Ibu muda yang “disandera” puskesmas ini melahirkan anak ketiganya pada Jumat (20/11) lalu. Atas persalinan itu, pasangan suami-istri asal Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Jombang ini dikenakan biaya Rp 600 ribu. Namun karena kondisi ekonomi yang pas-pasan, Darmaji, suami si-pasien baru bisa membayar Rp 320 ribu.

“Karena kurang pembayaran Rp 280 ribu, istri dan anak saya tidak boleh pulang.“Sebaliknya boleh pulang kalau sudah melunasinya,” tambah Darmaji, Rabu (25/11).
Padahal, lanjut Darmaji berjanji membayar kekurangan biaya tersebut setelah istrinya diperkenankan pulang bersama anak ke tiganya.

Dia berjanji melunasi kekurangan biaya perawatan tiga hari, setelah istri dan anaknya keluar dari Puskemas. “Saya berjanji secepatnya meluansi kekurangan itu, namun petugas puskesmas tak merespon permohonan saya itu, pihak puskesmas tetap saja melarang istri dan anak saya pulang,” tambahnya.

Kepala Puskesmas Bandar Kedungmulyo, dr. Sony S Wirawan menyangkal menyandera Yuliana. Dia beralasan, pasien tidak boleh pulang karena pernah mencoba melarikan diri dengan cara melepas selang infus yang masih terpasang di lengannya.

“Belum pernah kita menahan pasien karena nggak bisa membayar. Kita hanya takut, kalau pasien tiba-tiba melarikan diri dan tidak ada yang bertanggungjawab,” tepis Sony.

Kondisi keluarga Darmaji, lanjut Sony, memang tergolong miskin. Namun pasien tidak memiliki kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Sehingga pihaknya bisa akan terkena imbasnya kalau meloloskan pasien yang tidak membayar.

“Kita sudah bicarakan dengan aparat desa untuk menguruskan kartu miskin bagi keluarga Darmaji. Terkadang kita dilema saat menghadapi permasalahan seperti ini,” katanya.

Selama ini, tambah Sony keluarga Darmaji belum pernah mengurus kartu Jamkesmas dan kartu maskin secara administratif di kantor Puskesmas Bandar Kedungmulyo. “Kita akan proses sampai selesai pengurusan kartu miskinnya,” jelasnya.

Rohmad Abidin, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Jombang merasa prihatin dengan permasalahan tersebut. Seharusnya, Jamkesmas dan Jamkesda bisa dimaksimalkan untuk kebutuhan biaya pasien miskin.

“Kalau nggak terkover dalam Jamkesmas, kan ada Jamkesda. Apabila memang tidak dapat semuanya, pasien miskin bisa minta kartu tidak mampu ke desa,” tukasnya.

Sentil Gugatan Paslon 01 dan 03 di MK, Qodari Soroti 2 Hal Ini

Laporan : Syarif Abdullah

Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro

Arema FC Langsung Tatap Laga Lawan PSS 

Arema FC dalam catatan buruk di dua laga terakhir Liga 1. Teranyar mereka dipecundangi Persebaya Surabaya dengan skor 0-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024