SURABAYA POST - Sumber mata air di Kota Batu merupakan penyangga kehidupan 2/3 penduduk Jawa Timur. Dalam jangka panjang, sumber daya air ini diperkirakan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini akibat kerusakan lingkungan yang semakin parah.
Jumlah sumber mata air di Kota Batu awalnya mencapai lebih 111 titik sumber. Pada 2005, ditemukan 53 sumber mata air yang mati. Sedangkan 58 sumber mata air lainya mengalami penurunan debit airnya.
Padahal, pengelolaannya dilakukan PDAM Malang Raya. Selain dikelola perusahaan BUMD tersebut, sumber mata air juga dikelola swasta. Direktur Eksekutif Lembaga Paramitra Jatim, Mainul Sofyan mengatakan, pengelolaan sumber daya air selama ini masih belum menguntungkan. Baik dari sisi keramahan lingkungan atau pun secara ekonomi bagi masyarakat yang berada di hulu daerah aliran sungai (DAS) Brantas.
"Ini terbukti dengan data banyaknya sumber mata air yang rusak tanpa mempertimbangkan aspek konservasi," ujar Manul.
Berdasarkan data Paramitra, PDAM Kota Malang mengambil air dari sumber mata air di Kota Batu mencapai 650 liter per detik. Juga ada penambahan 300 liter per detik dari sumber mata air di Kabupaten Malang. Kebutuhan pasokan debit air PDAM Kota Malang diprediksi akan terus meningkat seiring program pemerintah pusat 100 ribu sambungan baru di tahun 2009 dan tahun 2010.
Kota Malang sendiri berancang-ancang menambah lima ribu sambungan baru. Dan ditahun-tahun berikutnya akan ada perluasan pelanggan atau jaringan baru sekitar 15 hingga 20 ribu rumah tangga.
Sementara, PDAM Kabupaten Malang mengambil air dari Kota Batu mencapai 60 liter perdetik sedangkan PDAM Kota Batu sendiri berkisar 150 liter perdetik. Khusus Kota Batu, jumlah ini belum termasuk pelayanan HIPPAM dan swadaya masyarakat yang mencapai lebih dari 45,8 persen dari total jumlah penduduk Kota Batu.
Pemanfaatan air untuk hak guna usaha juga dilakukan sejumlah perusahaan. Di antaranya PT Wonokoyo yang melakukan pemanfaatan jasa lingkungan tata air sebesar 30 liter per detik dan PT Gangsar sebesar 10 liter per detik serta sejumlah badan usaha lainya.
"Tingginya pemanfaatan jasa lingkungan tata air memaksa kita untuk melakukan intervensi dalam bentuk penyelamatan sumber mata air, rehabilitasi hutan dan lahan, agar terjadi kelangsungan ketersediaan air bagi 2/3 warga Jawa Timur," urai Manul.
Laporan: Zainul Arifin | Surabaya Post
VIVA.co.id
18 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Daftar lengkap 50 instansi yang telah umumkan formasi CPNS dan PPPK 2024. Lihat formasi lengkapnya di sini!
Senangnya Bobotoh! Persib Bandung Bisa Sudahi Puasa Kemenangan Lawan Bali United
Gorontalo
29 menit lalu
Persib Bandung berhasil mengalahkan Bali United 3-0 leg kedua semifinal Championship Series. Kemenangan ini akhiri puasa kemenangan Persib Bandung lawan Bali United.
DRAKOR: 4 Alasan Mengapa Episode Perdana ‘The Midnight Romance in Hagwon’ Sangat Disukai
Wisata
30 menit lalu
Kisah romansa noona Ahn Pan-Seok yang sangat dinantikan di ‘The Midnight Romance in Hagwon’ akhirnya hadir dan episode perdananya sama sekali tidak mengecewakan.
KAGAMA VIRTUAL: Gelar Syawalan, Kagama Virtual (Kavir) Jabodetabek Berbagi Maaf dan Rindu
Wisata
sekitar 1 jam lalu
Kagama Virtual (Kavir) Jabodetabek menggelar acara Syawalan di Warung Tuman, kawasan Ciater, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (18/5/2024).
Selengkapnya
Isu Terkini