SURABAYA POST -- Pelabuhan internasional yang ada di Indonesia dinilai sudah terlalu banyak. Hingga saat ini, tercatat ada 200-an pelabuhan internasionalyang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Idealnya, jumlah pelabuhan internasional yang dibutuhkan Indonesia tidak lebih dari 10 pelabuhan saja.
“Kalau di Eropa idealnya sekitar 3 pelabuhan saja. Kalau di Amerika sekitar 5 pelabuhan. Di Indonesia yang notabene negara kepulauan, saya pikir 10 pelabuhan sudah cukup,” ujar Bambang Harjo, Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Jawa Timur, Kamis (19/11).
Keuntungan langsung yang akan dirasakan dengan perampingan jumlah pelabuhan internasional, menurut Bambang, adalah lebih mudahnya sistem pengawasan terhadap berbagai upaya penyelundupan dari dan menuju Indonesia melalui jalur laut. “Selain itu, keuntungan yang dapat kita rasakan adalah makin bertumbuhnya transportasi domestik,” jelasnya.
Pertumbuhan ini, lanjut Bambang, makin menguatkan pertumbuhan angkutan laut nasional yang saat ini progresnya juga sudah cukup signifikan. Menurutnya, angkutan laut nasional yang dulunya sekitar 6.800 unit kapal kini telah mulai berkembang pesat menjadi 8.800 unit kapal.
“Wacana perampingan ini memang pernah dilontarkan Pak Jusman Syafii Jamal, Menteri Perhubungan yang lalu. Dan kini saya lontarkan lagi karena hal ini akan membawa dampak positif pada banyak hal,” tukasnya.
Laporan: Taufan Sukma
5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia
Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.
