Stimulus Fiskal Kurang Ampuh Gerakkan Bisnis

SURABAYA POST - Stimulus fiskal dari pemerintah ternyata kurang ampuh menggerakkan bisnis konstruksi. Dari sekitar Rp 2 triliun dana yang masuk Jawa Timur, hanya 40% saja yang terserap. Kondisi ini menyebabkan realisasi pembangunan proyek turun 10%-20%.

“Perekonomian memang lesu, sehingga para kontraktor juga belum bisa kencang larinya. Selain itu masih panjangnya jalur birokrasi membuat realisasi makin susah,” ujar Ketua Gabungan Pengusaha Jasa Konstruksi Indonesia (Gapeksindo), Jatim, Gatut Prasetyo, Selasa 17 November 2009.

Menurut catatan, pada tahun 2009 secara nasional stimulus untuk konstruksi nilainya sekitar Rp 12,2 triliun. Khusus untuk Pekerjaan Umum (PU), perumahan rakyat dan Perhubungan sekitar Rp 9 triliun.Dari angka tersebut, sekitar 20% masuk Jatim atau sekitar Rp 2 triliun dan hingga November baru terserap Rp 1 triliun.

Melihat kondisi ini, kontraktor mendesak agar pemerintah melakukan carryoffer untuk sisa dana sebesar Rp 1 triliun di 2010. “Biasanya hangus kalau tidak terserap. Tapi karena masih banyak, kan sayang. Jadi kalau bisa di-swichting untuk menambah anggaran tahun depan,” ujarnya.

Kelesuan bisnis konstruksi menurut dia juga akibat tiarapnya proyek swasta. Berdasarkan data, dari tahun ke tahun porsi proyek swasta makin mengecil di Jatim.

Bila 2007 dari total investasi konstruksi Rp 12 triliun, 40% proyek pemerintah dan 60% swasta, namun di tahun 2008 dengan nilai sama proyek swasta tinggal 45%. Sementara tahun ini malah makin turun dan proyek swasta tersisa 40%.

Anaknya Dituding Selingkuhan Rizky Nazar, Ibu Salshabilla Adriani: Bunda Tahu Sakitnya Hati kamu

Laporan : Widyawati | Surabaya Post

Ilustrasi tembakan.

Anggota Polresta Manado Ditemukan Tewas di Mampang Sedang Cuti

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan bahwa anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara yakni Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024