Percetakan Penghasil 240 Juta Al-Quran

VIVAnews -- Percetakan itu terletak terletak di jalan menuju Kota Tabuk, sekitar 10 kilometer dari Kota Madinah. Bersebelahan dengan pusat pelatihan tempur tentara Kerajaan Arab Saudi, Kompleks Percetakan Al-Quran Raja Fahad ini didirikan pada bulan Safar 1405 Hijriyah atau 1984 Masehi.

Percetakan Al-Quran ini berada di areal yang sangat luas, mencapai 250 ribu meter persegi. Percetakan Al-Quran yang terbesar di dunia ini mampu menghasilkan 30 juta Al-Quran setiap tahun. Dari sinilah setiap tahun beredar 10 juta Al-Quran ke seluruh dunia setiap tahun.

Musim haji 2009 ini, Pemerintah Arab Saudi menyiapkan dua juta eksemplar Al-Quran untuk para jemaah yang menunaikan ibadah haji. Sejak berdiri 1984 sampai sekarang, percetakan ini sudah menghasilkan 240 juta jilid Al-Quran. "Percetakan itu diresmikan Malik atau Raja Fahad, karena itu dinamakan Kompleks Malik Fahad," kata petugas publikasi Kompleks Malik Fahad Syeikh Ahmad.

Tim Media Center Haji (MCH) Arab Saudi bersama Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Madinah Mukholih Jimun yang didampingi Samsul Ali berkunjung ke kompleks yang berada di Madinah Al-Munawarah, Senin 26 Oktober 2009.  Lembaga ini berada di bawah naungan Kementerian Urusan Agama Islam Kerajaan Arab Saudi.

Tim media ini melihat banyak fasilitas yang sangat mewah untuk sebuah percetakan. Selain pabrik percetakan, di sini asrama pengurus, perbengkelan mesin, poliklinik, kafetaria, gudang penyimpanan hasil produksi, dan gudang pemusnahan sisa-sisa produksi Al-Quran yang cacat.

Ada juga gedung pusat pelatihan petugas, pusat pengembangan (pembelajaran) Al-Quran, asrama petugas, penginapan tamu, ruang pejabat tinggi negara, tempat pembuatan CD, VCD, dan DVD Al-Quran, ruang produksi video sejarah Al-Quran untuk para tamu, dan sebagainya. Di lantai satu ini lebih fokus pada percetakan adalah lokasi percetakan dengan 1.700 karyawan.

Ada pun lantai dua gedung, disebut dengan ruang kontrol Al-Quran. Di sini bekerja 450 pengawas. Di sini ada ruang pengawasan kualitas hasil cetak Al-Quran. Selain itu, ada lemari-lemari raksasa untuk menyimpan koleksi Al-Quran dari berbagai bahasa yang pernah diterbitkan percetakan itu.

Selain cetakan tertulis, Al-Quran juga diproduksi dalam berbagai bentuk, seperti peranti elektronik berupa CD (compact disk) dan kaset. Cetakannya pun bervariasi, ada kategori 30 juz (1 jilid), 5 juz (enam jilid), dan satu juz (30 jilid).

Untuk kepentingan syiar Islam, Percetakaan Mushaf Al-Quran Kompleks Raja Fahad ini juga mencetak Al-Quran beserta terjemahannya ke dalam 53 bahasa. Di antaranya, bahasa Afrika seperti bahasa Zulu dan sebagainya; Arab; Indonesia, Thailand, Jepang, China dan bahasa Asia lainnya; Inggris, Spanyol, bahkan ada juga yang berhasa Urdu.

Al-Quran ini dibagikan secara gratis. Tim MCH yang terdiri dari enam wartawan itu pun mendapatkan satu mushaf Al-Quran dan terjemahnya. Dalam Al-Quran yang mencantumkan nama pengurus Yayasan Penyelenggara Penerjemah (Penafsir) Al-Quran Indonesia seperti almarhum Prof TM Hasbi Ashhshiddiqi dan kawan-kawan ini, terdapat tulisan Wakaf Dari Pelayan Dua Tanah Suci, Raja Abdullah bin Abdul Aziz Ali Saudâ.

Selain mencetak Al-Quran, percetakan ini juga mencetak jurnal kajian Al-Quran dan A-Sunnah (hadis nabi). "Termasuk jurnal bantahan untuk meluruskan hal-hal yang berkaitan dengan Al-Quran, dan hasil seminar-seminar tentang Al-Quran," kata Syeikh Ahmad.  (sumber: depag.go.id)

Pengakuan Mengejutkan Siswa SMPN 73 yang Nekat Lompat dari Lantai 3 Sekolah
Ilustrasi pendaftaran PPDB

Pemprov DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPDB Jenjang SD-SMA Mulai Hari Ini

PPDB dari jenjang SD sampai SMA dilakukan melalui online. 

img_title
VIVA.co.id
20 Mei 2024