Pemerintah Rahasiakan Pemenang Proyek Kereta Cepat

Pameran Kereta Cepat China
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Setelah menggelar rapat tertutup dengan beberapa kementerian dan konsultan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan telah mendapatkan rekomendasi soal negara mana yang nantinya akan bekerjasama dengan Indonesia terkait pembangunan kereta cepat atau High Speed Railway (HSR).

Soal Kereta Cepat, Menhub Budi Tak Mau Gegabah

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, dalam rapat tersebut pihaknya sudah mendengar berbagi laporan dari para konsultan tentang proyek ini.

"Secara bersama-sama sudah diklarifikasi oleh masing-masing (konsultan), sudah disampaikan pertanyaan untuk melengkapi apa yang sudah dijelaskan. Kita memang sudah punya (negara) rekomendasinya," ujar Darmin di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu, 2 September 2015.

Meski begitu, Darmin belum mau membocorkan negara mana yang menjadi mitra Indonesia dalam pembangunan proyek kerata api cepat Jakarta-Bandung tersebut.

Reuters Klarifikasi Berita Rini Soal Kasus Korupsi China

"Cuma rekomendasinya, kita mau laporkan besok ke Presiden. Dan rekomendasi kita mengenai kedua proposal itu," katanya menambahkan.

Dalam penyampaian rekomendasi ini, Darmin menjelaskan, nanti pihaknya tidak akan sekadar mengirim surat tertulis. Tetapi menemui Presiden Jokowi secara langsung.

"Saya ingin menjelaskan sambil menyampaikan surat tertulis."

Brudirect Klarifikasi Berita Rini di Kasus Korupsi China

Poyek kereta cepat ini akan dibangun dengan trayek Jakarta-Bandung dengan jarak pembangunan proyek sepanjang 150 kilometer. Jika proyek ini terealisasi, jarak Jakarta-Bandung akan ditempuh dalam waktu kurang lebih 30 menit.

Proyek ini diperebutkan kedua negara besar yakni Jepang dan China yang sama-sama sudah mengklaim sukses dalam membangun kereta cepat di negaranya masing-masing.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya