Mahasiswa Ini Ciptakan Alat Pendeteksi Longsor

Deteksi longsor
Sumber :
  • Bayu Sulistyono - VIVA.co.id Lampung

VIVA.co.id - Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering melanda Indonesia. Hal ini membuat Muhammad Ridho tergerak menciptakan alat pendeteksi tanah longsor guna mengantisipasi bencana tersebut.

Longsor Terjang Ratusan Rumah di Maluku

Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Lampung ini berhasil mengaplikasikan sensor cahaya berbasis mikrokonteroller atmega 16 pada alat yang dirancangnya. Sensor yang digunakan yakni Light Dependent Resistor (LDR), dan potensiometer sebagai pendeteksi pergeseran tanah. Sementara mikrokontroller yang digunakan berbasis Arduino Uno R3.

Penelitian ini dilakukan Ridho sebagai tugas akhirnya di D3 jurusan teknik komputer IBI Darmajaya. "Alat deteksi tanah longsor ini dapat dipasang pada titik lokasi rawan longsor. Setiap pergeseran tanah akan segera terdeteksi sehingga masyarakat dapat mengetahui lebih awal kemungkinan bahaya tanah longsor, dan kerugian terutama korban jiwa bisa diminimalisir," ujar Ridho saat dihubungi, Rabu, 2 September 2015.

Detik-detik Mengerikan Longsor Condet

Pria kelahiran 10 Juni 1994 ini menjelaskan, alat tersebut dilengkapi dengan sirine, dan lampu tanda bahaya. Adanya pergeseran tanah yang dapat menyebabkan tanah longsor akan ditunjukkan dengan perubahan warna lampu tanda bahaya dari hijau menjadi kuning atau merah dan sirine akan berbunyi secara otomatis.

Berbeda dengan alat serupa yang telah ada sebelumnya, pendeteksi tanah longsong karya Ridho ini dilengkapi modem wavecom untuk mengirim short message service (sms) gateway berupa peringatan kepada masyarakat apabila ada pergeseran tanah yang dapat memicu terjadinya tanah longsor.

Kesaksian Warga Saat Longsor di Tepi Ciliwung

"SMS akan terkirim secara otomatis kepada nomor-nomor yang masuk dalam data base seperti nomor milik kepala desa, RT, RW, dan tokoh masyarakat sekitar lokasi tersebut sehingga masyarakat segera menjauhi daerah longsor dan menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," katanya menjelaskan.

Dari temuannya ini Ridho berharap, peran serta industri dan pemerintah untuk bersama meningkatan kuantitas, dan kualitas penelitian. Sehingga, manfaatnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Bayu Sulistyono - Lampung

Ilustrasi/Banjir di Aceh

1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan

Total korban meninggal akibat bencana mencapai 267 orang.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016