Kabut Asap Lumpuhkan Seluruh Sendi

Ilustrasi/Bencana kabut asap di Indonesia 2015
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

VIVA.co.id - Bencana kabut asap yang melanda Sumatera sejak beberapa waktu terakhir mulai berdampak buruk. Nyaris seluruh sendi aktivitas masyarakat pun ikut terganggu akibat bencana tahunan ini.

Di Pantai Timur Sumatera tepatnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Jambi seluruh nelayan kini mulai menghentikan aktivitasnya.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

(Baca Juga: sudah menutupi jalur mencari ikan kami. Jarak pandang di bawah lima meter kini kalau di tengah laut," kata nelayan setempat, Andi, Rabu 2 September 2015.

"Kami merugi jutaan rupiah akibat ini," tambah Andi.

Bernafas Asap
Di Provinsi Riau. Pekatnya kabut asap yang menggelayut di kota ini, makin mempercepat menurunnya kualitas udara.

Udara bercampur asap pun menjadi konsumsi sehari-hari warga setempat. "Setiap hari semakin tebal kabut asapnya. Ini bukan oksigen lagi yang kami hisap, tapi sudah asap murni," kata salah seorang warga, Ilham.

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat

(Baca Juga: )

Warga berharap, penanganan dapat ditunjukkan hasilnya. Sebab, sudah beberapa waktu ini, belum ada perubahan apap pun terhadap upaya yang telah dilakukan pemerintah setempat.

"Masa kami harus bertahan terus dalam kondisi seperti ini. Mata sudah perih, nafas juga sudah sesak," kata Ilham.

Ancam Keselamatan
Sementara itu, di jalur lintas Sumatera Utara menuju Aceh, kabut asap yang menyelimuti wilayah ini sudah mengancam keselamatan para pengguna jalan.

Asap tebal membuat jarak pandang para pengemudi menjadi sangat terbatas. Sehingga sangat riskan bila memaksa untuk berjalan.

"Jarak pandang mungkin sekitar 500 meteran, Selebihnya sudah tak terlihat lagi," kata salah seorang sopir truk, Sukri, di jalur lintas Sumatera Utara-Aceh atau di Jalan tengku Amir Hamzah, Binjai Sumatera Utara.

Sukri bersama sejumlah sopir pengguna jalan lintas sumatera tersebut, mengaku sangat terganggu dengan keberadaan kabut asap tersebut.

"Kami khawatir keselamatan kami bisa terancam," kata Sukri.


Bayu Alfarizi/Arif Budiman/Taufik Hidayat

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016