Mengenal Sosok Pembela Buruh Calon Pemimpin KPK

Pansel Gelar Tes Wawancara Terbuka Capim KPK
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Maju sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Surya Tjandra ternyata meminta rekomendasi untuk posisi ini dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ahok ternyata rela memberikan rekomendasinya pada Surya lantaran melihat konsistensi Surya sebagai aktivis yang membela kepentingan buruh tanpa harus 'menjual diri'.

Pendidikan dan karier Surya bisa dikatakan cukup konsisten khususnya di bidang hukum. Ia pernah menempuh studi hingga menjadi sarjana hukum di Universitas Indonesia dari 1990 hingga 1995.

Tapi, sejak 1994, ia telah aktif dalam dunia hukum khususnya di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan aktif sebagai advokat sejak 1997. Lalu ia sempat mengambil studi master hukum di Universitas Warwick mulai dari 2001 hingga 2002. Kariernya di LBH berhenti pada 2003.

Pada 2004, Surya kembali mengambil studi di Universitas Leiden untuk mendapatkan gelar doktoralnya dalam bidang hukum.

Pimpinan Baru KPK Terpilih, Johan Budi Tersingkir

Pada tahun yang sama, ia juga mengajar di Universitas Katolik Atmajaya Jakarta sekaligus menjadi Direktur di Trade Union Rights Centre (TURC) hingga kini. TURC merupakan organisasi riset perburuhan, jaminan sosial, dan termasuk yang memperjuangkan teraksesnya keadilan.

Sebagai aktivis, Surya pernah menjadi Presidium Komite Aksi Jaminan Sosial dan Koordinator Tim Pembela Rakyat untuk Jaminan Sosial. Ia juga pernah menjadi kuasa hukum tim pembela buruh untuk APBN pro rakyat dalam uji materi UU APBNP 2012 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Tim pembela buruh tersebut terdiri dari sejumlah organisasi buruh yang terdiri dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSBSI), dan dua organisasi non konfederasi.

Sejumlah organisasi buruh tersebut mengajukan uji materi Pasal 6A, Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 15A UU APBN-P 2012 yang mengatur penetapan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut mereka UU tersebut telah membohongi publik secara sistematis demi legitimasi kenaikan harga BBM.

Passion Surya terhadap dunia perburuhan juga dibuktikan dengan sejumlah penelitiannya. Misalnya, penelitian soal strategi buruh dan serikat buruh sejak otonomi daerah di Batam dan Surabaya bersama Dr Michele Ford dan Universitas Sydney Australia pada 2007.

Terbaru, ia pernah meneliti soal kondisi kerja buruh formal dan buruh rumahan dari pabrik sepatu kulit di Ungaran, Jawa Tengah dan Sidoarjo, Jawa Timur bekerjasama dengan TURC di Eropa. Selanjutnya, ia telah menulis sebanyak enam buku yang semuanya terkait dengan tema buruh. (ase)

Lilis Khalisotussurur - Jakarta

Tentukan Ketua KPK, Komisi III DPR Kembali Gelar Voting

Penghitungan suara kini tengah dilaksanakan. Agus Raharjo memimpin.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2015