Densus Baku Tembak dengan Kelompok Santoso di Poso

Ilustrasi Senjata.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dyah Ayu Pitaloka

VIVA.co.id - Kontak senjata kembali terjadi di pegunungan Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Senin sore, 17 Agustus 2015.

Satgas Tinombala Tetap Tunggu Kelompok Santoso Turun Gunung

Kontak senjata tersebut terjadi antara Brimob Polda Sulteng dan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri, dengan sekelompok pasukan bersenjata yang diyakini sebagai anggota kelompok Santoso.

Kontak senjata itu terjadi setelah jajaran Brimob Polda Sulteng dengan Tim Densus, melakukan penyergapan di basecamp yang diyakini sebagai markas persembunyian kelompok Santoso, di area Auma, tepatnya sekitar 2 kilometer dari Lokasi Air Terjun Sungai Kamalera di Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, atau sekitar 25 kilometer dari perkampungan warga.
Satu per Satu Anak Buah Santoso Serahkan Diri

Sebelumnya, aparat Polri melakukan pengejaran terhadap beberapa orang yang diduga adalah kelompok terduga teroris pimpinan Santoso, di sekitar Desa Kilo. Dalam pengejaran itulah, polisi menemukan camp yang merupakan tempat persembunyian kelompok Santoso.
Satu Kaki Tangan Santoso PNS Dinas PU Palu

Saat polisi meyergap, beberapa orang dalam camp tersebut melakukan perlawanan, sehingga kontak senjata pun terjadi, sekitar 30 menit lamanya.
Dari hasil penyergapan tersebut, polisi menemukan sebanyak 20 bom, satu senjata jenis M60 (sniper anti tank) kaliber 12,70 milimeter, dan tenda sebanyak 22 lembar, serta beberapa peralatan lainnya.

Tak hanya itu, polisi juga menemukan ceceran darah, yang akan dijadikan petunjuk lebih lanjut.

Kapolda Sulteng Brigadir Jenderal Idham Azis kepada VIVA.co.id, mengatakan telah menurunkan 4 regu tambahan, dari wilayah Polda Sulteng untuk melakukan pengejaran dan penyisiran selanjutnya.

“Sekitar jam 18.00 tadi, saya perintahkan anggota Brimob dan Densus untuk konsolidasi karena hari sudah gelap. Insya Allah besok pagi kita akan lanjutkan lagi pelaksanaan penyisiran, karena kemungkinan besar masih kita temukan barang bukti lain yang masih ada disekitar TKP, maupun ceceran darah yang lagi kita ikuti untuk mengetahui korban dari pada kelompok tersebut,” ujar Idham.

Berdasarkan keterangan yang diberikan Idham Azis, penyisiran dan olah tempat kejadian perkara akan dilakukan pada Selasa 18 Agustus 2015, dengan melibatakan anjing pelacak K9.
 
Mitha Meinansi/Poso

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya