Yenny Wahid Buka Rahasia Ungkapan Populer Gus Dur

Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid, putri mendiang Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki
VIVA.co.id - Putri mendiang mantan Presiden Abdurrahman Wahid, alias Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh, membeberkan rahasia di balik ungkapan populer ayahnya “Gitu aja kok repot”.
NU: Potensi Konflik Tanjungbalai Sudah Lama, Telat Dicegah

Yenny Wahid (panggilan akrabnya) menjelaskan bahwa ungkapan itu sejatinya, ialah bagian dari kaidah fundamental fikih, atau hukum Islam. Ungkapan itu disarikan dari konsep yassiru wala tu’assiru, yang bermakna permudahlah, jangan persulit sesuatu.
Kisah Santri Surabaya Melawan Penjajah lewat Lagu

Pada pokoknya, kata Yenny, Gus Dur ingin mengingatkan kepada semua orang, terutama umat Islam bahwa beragama, atau urusan lain, seharusnya dipermudah, bukan dibikin sulit, atau kian rumit.
NU: Kemiskinan Mendekatkan pada Organisasi seperti Gafatar

"Gus Dur itu cara berpikir, sikap, dan tindakannya memiliki rujukan kaidah fikih. Misalnya, guyonan 'Gitu aja kok repot' itu disarikan dari konsep yassiru wala tu’assiru,” kata Yenny dalam sebuah diskusi bedah buku di sela-sela penyelenggaraan Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, pada Rabu 5 Agustus 2015.

Yenny berpendapat, para kiai, atau ulama NU pada dasarnya sangat memahami kaidah fikih itu. Di antaranya, tercermin dalam sikap eklektik, fleksibel, dan moderat dalam menerapkan hukum Islam, terutama kala berhadapan dengan tradisi masyarakat.

Semangat semacam itu yang belakangan dipopulerkan sebagai Islam Nusantara, atau Islam yang beradaptasi dengan kebudayaan masyarakat Indonesia. Hasilnya adalah Islam di Indonesia tak puritan, atau ekstrem seperti di Arab. atau negara-negara kawasan Timur Tengah. Islam Indonesia juga tak liberal seperti di negara-negara Barat.

"Saya ikut bersyukur lahir di Indonesia, di Nusantara. Sebab, di Indonesia ini saya merasa nikmat dalam ber-Islam,” ujarnya.

Dia berasumsi, “Kalau saya lahir di Timur Tengah, Arab Saudi, (sebagai perempuan) saya tidak bisa (dilarang) menyetir mobil, saya tidak bisa naik motor sendirian. Kalau saya lahir di Inggris, saya tidak akan bisa masuk ke komunitas-komunitas muslim secara longgar.” (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya