Lika-liku Freddy Budiman Jadi Gembong Narkoba

Freddy Budiman saat disidang dalam kasus narkoba.
Sumber :

VIVAnews - Nama Freddy Budiman (37) mencuat belakangan ini. Bukan karena vonis mati yang ditetapkan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat pertengahan Juli 2013 lalu. Gembong narkoba ini menyita perhatian karena kasus skandal seks dan narkoba. Kasus ini menjadi berita besar karena pria kelahiran Surabaya 19 Juli 1976 ini melakukannya di LP Cipinang, tempatnya menjalani hukuman.

Membetulkan Bodi Mobil Berstandar Pabrik Cuma Butuh Waktu 8 Jam

Sederet kasus hukum menghantarkan bapak tiga anak ini ke balik jeruji. Kebanyakan berkutat di kasus narkoba, dunia yang diakrabinya sejak usia belasan tahun. Saat itu ia masih mengenyam pendidikan di bangku SMA.

Wanita teman dekat Freddy, Anggita Sari kepada VIVAnews, Jumat 2 Agustus 2013 mengatakan, dari penuturan Freddy kepadanya, pria yang pernah menikah dua kali ini sudah mencoba hampir seluruh jenis narkoba, dari mulai putauw, sabu-sabu, dan inek sejak sekolah. Saat itu ia tidak hanya berhubungan dengan pengedar tapi juga bandar narkoba.

Industri Facility Manajemen Indonesia di Atas Vietnam dan Kamboja

Karena kenal dengan bandar, dia diam-diam mengamati cara kerjanya. Kadang Freddy jadi kurir dan menemani bandar kenalannya bertemu dengan bandar besar di Jakarta.

Selepas SMA, Freddy memutuskan hijarah ke Jakarta. Dia kemudian menemui temannya yang juga seorang bandar narkoba. Di Jakarta, Freddy mulai menjelajahi diskotik dan bertemu dengan bandar-bandar besar dunia malam.

"Jadi di usia 20 tahunan dia sudah kenal bandar besar pemegang diskotik di daerah kota. Bahkan, mafia narkoba sudah dia kenal," katanya lagi. Dari pengalamannya malang melintang di dunia hitam, dengan cepat Freddy membangun jaringan di Cina dan Belanda.

Menurut Anggita, apa yang diperoleh Freddy selama ini karena kenekatannya. Kata Freddy, tidak ada uang yang lebih besar kecuali dari bisnis narkoba.

"Dia bilang selalu mengasah naluri dan instingnya dalam bisnis narkoba. Mas Freddy bilang kalau dia tidak punya skil apa-apa dan nasibnya memang seperti ini. Bisinis narkoba cepat mendatangkan uang," katanya.

Kini, imbuh dia, Freddy pasrah dengan nasibnya. Bahkan ia tidak ingin melibatkan dua mantan istri dan anak-anaknya dalam masalah yang sedang dialaminya. Namun tanpa mengabaikan tanggung jawabnya.

"Dia tanggung seluruh biaya anak-anaknya. Ketiga anaknya sekolah di sekolah internasional dan yang pertama baru lulus SMA. Mereka ada di Jakarta," kata Anggita.

Saat ini, Freddy Budiman diasingkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Anggita mengaku sempat berkomunikasi intens dengan kekasihnya itu menyangkut eksekusi mati.

"Dia suka bercanda bilang, 'kalau aku jadi dieksekusi aku dapat 10 wishlist (daftar keinginan) yang dikabulkan. Aku mau ketemu anak-anakku, keluarga, aku mau jalan-jalan sama kamu dan keluargaku sebelum aku nggak ada'," ucap Anggita yang sangat ingin bertemu Freddy sebelum eksekusi dilakukan.

Pengakuan Pochettino Usai Chelsea Dibantai Arsenal

Freddy dihukum mati karena terbukti mengatur peredaran ekstasi sebanyak 1.412.476 butir dari balik jeruji, Mei 2012 lalu. Ekstasi itu dimasukkan ke dalam sejumlah akuarium di dalam truk kontainer. Selain Jakarta, ia juga mengedarkan ekstasi ke Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar. (umi)

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid

Sindir PDIP yang Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Silakan, Tidak Berdampak Apa-apa

PDIP minta KPU agar menunda penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024