Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Sebanyak 20 santri dari Pondok Pesantren Al Ayum Najwa di Desa Mentoro, Soko, Tuban, Jawa Timur, kemarin terpaksa berurusan dengan polisi. Mereka tertangkap tangan menjadi joki ujian nasional (UN) untuk program kejar paket C di pesantren tempat mereka belajar.
Mereka menggantikan para peserta UN di hari pertama dan kedua. Kasus joki ini terungkap saat pengawas menemukan kejanggalan dalam nomor urut ujian dalam lembar absensi yang tidak sesuai dengan jenis kelamin para peserta ujian. Temuan ini kemudian dilaporkan ke polisi.
Baca Juga :
Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool
Polisi menemukan 20 dari 44 peserta ujian ternyata palsu. Dari proses penyelidikan, polisi akhirnya menetapkan Ichwan Effendy, pengasuh pondok pesantren, sebagai tersangka karena diduga kuat menyuruh para santri untuk menjadi joki.
Sementara itu, di Fakfak, Papua Barat, ditemukan bukti terjadinya kebocoran naskah ujian di sejumlah sekolah. Pengawas menemukan sejumlah tanda khusus dalam soal ujian Bahasa Inggris. Bahkan seorang pengawas menerima kunci jawaban dari seorang guru di SMA Negeri 1 Fak Fak.
Kecurigaan berawal dari kecurigaan pengawas kepada para peserta ujian yang berperilaku aneh seperti menghapus sesuatu di lembar soal, bukan di lembar jawaban, seperti layaknya jawaban yang salah. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, di Fakfak, Papua Barat, ditemukan bukti terjadinya kebocoran naskah ujian di sejumlah sekolah. Pengawas menemukan sejumlah tanda khusus dalam soal ujian Bahasa Inggris. Bahkan seorang pengawas menerima kunci jawaban dari seorang guru di SMA Negeri 1 Fak Fak.