Sumber :
- breaking news-tvOne
VIVAnews-
Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait memastikan bahwa pesawat Lion Air yang jatuh ke laut dekat Bandara Ngurah Rai, Bali, sebelum diterbangkan dalam keadaan laik terbang.
Pesawat jenis Boeing 737-800 itu kata Edward berangkat dari Bandung pukul 12.30 waktu bagian barat dan tiba di Bali pukul 15.00 WITA.
Baca Juga :
Media Asing Gak Yakin Timnas Indonesia Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024: Mereka Tak Diunggulkan
Pesawat jenis Boeing 737-800 itu kata Edward berangkat dari Bandung pukul 12.30 waktu bagian barat dan tiba di Bali pukul 15.00 WITA.
Baca Juga :
Sambut Putusan MK, Ketum Hipmi: Proses Pilpres Berakhir, Kini Saatnya Bangun Ekonomi Bangsa
Tidak ada masalah ataupun kerusakan pada pesawat yang baru beroperasi dua bulan ini. "Pesawat ini terbang dari Banjarmasin ke Bandung. Itu rutenya dari Palu-Banjarmasin- Bali," kata Edward saat ditemui di kantornya, Jalan Gadjah Mada, Jakara.
Dipastikan juga oleh Edward , kondisi kesehatan pilot saat menerbangkan pesawat juga dalam keadaan sehat. Kini, pilot pun selamat.
"Mengenai aturan penerbangan untuk pilot itu ada aturannya. Yang pasti pilot standarnya dalam sehari pilot bisa lima kali
landing
, tapi saya belum tahu datanya, sudah berapa kali pilot ini
landing
," ujarnya lagi.
Mengenai kecelakaan ini, Edward juga belum bisa memastikan penyebab pasti kecelakannya. Yang pasti katanya, pesawat yang mengalami kecelakaan ini adalah pesawat baru.
"Pesawat pertama kali operasi Maret 2013. Pesawat itu datang ke Jakarta 28 Maret 2013. Pesawat diterbangkan dalam posisi laik terbang, pilot dalam keadaan sehat," katanya. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tidak ada masalah ataupun kerusakan pada pesawat yang baru beroperasi dua bulan ini. "Pesawat ini terbang dari Banjarmasin ke Bandung. Itu rutenya dari Palu-Banjarmasin- Bali," kata Edward saat ditemui di kantornya, Jalan Gadjah Mada, Jakara.