- VIVAnews/Bobby Andalan
VIVAnews - Mercedez Corby, kakak terpidana kepemilikan mariyuana, Schapelle Leigh Corby, menjadi korban pemukulan penjambret yang berusaha merampas tasnya. Akibat pukulan penjambret, Mercedez mengalami luka serius.
Tulang hidung perempuan 39 tahun itu patah akibat pukulan para penjambret. Mercedez pun harus menjalani operasi dan perawatan intensif di Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar.
Suami Mercedez, Wayan Widiyarta menjelaskan, istrinya mengalami peristiwa pahit itu usai menghadiri pesta pernikahan kerabat di Gang Poppies II Kuta. "Peristiwanya terjadi dini hari, Sabtu 23 Maret 2013," katanya, Selasa 26 Maret 2013.
Malam itu, cerita Widiyarta, istrinya sendirian berada di areal parkir. Saat itulah ia dihampiri tujuh pria. "Mereka berusaha merampas tas istri saya. Istri saya melakukan perlawanan," imbuhnya.
Tak punya hati, ketujuh pria itu nekat mengeroyok Mercedez yang melakukan perlawanan. Akibatnya, ia mengalami luka serius. Perempuan asal Australia itu harus menjalani perawatan selama empat hari.
Sementara itu, Kepala Pelayanan Medis Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar Grace Valerina menjelaskan, Mercedez mengalami luka patah hidung. Ia juga mengalami trauma akibat kejadian itu.
Mercedez melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polsek Kuta. Namun, Inspentur Satu Dewa Tagel menyebut, laporan yang dibuat Mercedez banyak kejanggalan.
Utamanya, soal luka yang dialami kakak Corby itu. Menurut pengakuan Mercedez, ia dikeroyok penjambret sebanyak tujuh orang. "Tapi lukanya hanya di hidung saja," tuturnya.
Dari keterangan beberapa saksi, Tagel melanjutkan, kejadian itu bermula saat Mercedez melintas di jalan Gang Poppies seorang diri. Saat itu, Mercedez digoda oleh sejumlah pria. Bahkan, ia diteriaki dengan kata kotor. Mercedez pun tersinggung hingga terjadi perkelahian.
Namun untuk memastikan peristiwa sebenarnya, polisi akan meminta keterangan Mercedez. "Kami sudah menghubungi suami korban terkait hal ini," kata Tagel. (umi)
Suasana Rumah Duka Mooryati Soedibyo, Dipenuhi Pelayat dan Karangan Bunga
Pendiri Mustika Ratu sekaligus pencetus ajang Puteri Indonesia, Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada Rabu dini hari, 24 April 2024 sekitar pukul 01.00 WIB.
