Wilayah di RI Paling Rawan Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan
Sumber :
  • jabarprov.go.id

VIVAnews - Jumlah titik panas (hotspot) terbanyak di seluruh wilayah Indonesia ada di Kalimantan Barat. Data Kementerian Kehutanan RI menyebut, selama kurun waktu 2007-2011, jumlah hotspot yang terdeteksi di provinsi ini mencapai 1.000 hingga 10.000 titik panas.

Besarnya jumlah hotspot yang terdeteksi itu membuka peluang bagi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau.

Forest Fire Coordinator WWF-Indonesia, Dedi Hariri, menyebut Kalimantan Barat termasuk daerah yang sangat rawan kebakaran hutan. “Pada Juni ini wilayah Indonesia mulai memasuki musim kemarau sehingga perlu ada upaya antisipasi, karena hampir dipastikan kebakaran hutan dan lahan selalu terjadi di musim kemarau,” katanya, Minggu 20 Mei 2012.

Salah satunya melalui penguatan kapasitas para personil Manggala Agni, khususnya Daops Putussibau, yang pengelolaannya berada di bawah Balai Taman Nasional Danau Sentarum (BTNDS). Sebanyak 45 personel Daops Putussibau ikut serta dalam Training of Trainer yang diselenggarakan di Kecamatan Semitau, Kapuas Hulu, beberapa pekan lalu.

Pelatihan ini bertujuan agar personel Daops mengetahui data dan fakta kebakaran hutan di Indonesia dan Kalbar, terutama di wilayah TNDS. Selain itum diperlukan penguasaan GPS dan metode GIS untuk menentukan lokasi titik panas serta mengukur luas kebakaran hutan yang terjadi.

Dari data GPS yang didapatkan di lapangan, diharapkan para personel dapat membuat Peta Kerawanan Kebakaran Hutan, sebagai suatu strategi pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang terpadu di Kalbar.

Di luar aspek kelembagaan dan pengetahuan, Dedi menyebut hal yang tidak kalah pentingnya adalah partisipasi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan. Sebab, mereka dinilai sebagai ujung tombak pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

"Sebagian besar kebakaran hutan dan lahan disebabkan manusia, baik itu kelalaian maupun kesengajaan. Maka, dukungan dan kerjasama masyarakat sangat penting agar program perlindungan dapat berhasil," kata Dedi.

Jokowi Resmikan Huntap hingga Proyek Infrastruktur Pascabencana di Sulteng

Permasalahan kebakaran hutan dan lahan di Kalbar saat ini telah menjadi masalah nasional, bahkan masalah global yang tingkat bahaya serta akibatnya dapat menimpa masyarakat dalam skala cukup besar sertai mencapai wilayah yang luas. Oleh karenanya, upaya penanggulangan menjadi tanggung jawab bersama semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.

Bea Cukai layani ekspor pakaian dalam wanita

Pakaian Dalam Asal Bantul Siap Bersaing di Amerika dan Inggris

Bea Cukai layani ekspor puluhan ribu pakaian dalam wanita asal Kabupaten Bantul ke Amerika dan Inggris pada Kamis (21/03).

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024