Kuak Misteri, "Piramida" Garut Akan Dibor

Gunung Sadahurip Garut (Credit: Turangga Seta)
Sumber :
  • Turangga Seta

VIVAnews - Kontroversi keberadaan bangunan buatan manusia menyerupai piramida di perut Gunung Sadahurip atau Gunung Putri di Garut, Jawa Barat, perlahan akan diuji kebenarannya. Setelah menggunakan teknologi georadar, geolistrik, foto kontur dan foto IFSAR, Tim Katastropik Purba dalam waktu dekat akan melakukan pengeboran.

Salah satu anggota tim, Iwan Sumule, mengatakan pengeboran di dalam perut Gunung Sadahurip itu adalah untuk mendalami batuan di dalam gunung tersebut.

“Kemungkinan pada Maret nanti sebagai eskavasi awal, akan kami selidiki batuan di dalamnya,” kata Iwan Sumule kepada VIVAnews.com, Senin, 30 Januari 2012.

Akting Jadi Mafia yang Misterius, Maxime Bouttier: Aku Aslinya Cerewet

Pengeboran merupakan salah satu dari proses eskavasi untuk menemukan fakta empirik apa saja yang ada dalam perut gunung tersebut. Sebelumnya, pengeboran telah dilakukan, namun pada Maret nanti akan dilakukan ke lapisan yang lebih dalam.

Jika benar Gunung Sadahurip menyimpan piramida, Tim menduga ini akan lebih besar dan lebih tua ketimbang Piramida Giza di Mesir.

Penjelasan ilmiah

Selain pengeboran, untuk menjelaskan secara ilmiah dugaan piramida di Gunung Sadahurip, Tim Katastropik pada awal Febuari depan akan menggelar sarasehan yang membahas semua hal yang berkaitan.

“Para peneliti akan memaparkan penelitian soal gunung itu secara ilmiah, kan selama ini kami yang hanya menyampaikan ke masyarakat,” katanya.

Sarasehan yang bertajuk "Mengungkap Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara untuk Memperkuat Karakter dan Ketahanan Nasional" akan digelar di Istana Merdeka pada 7 Febuari mendatang dan menghadirkan para ahli yang selama ini telah meneliti Gunung Padang dan Sadahurip.

Iwan mengatakan, Tim Katastropik salah satunya akan menyimak pemaparan geolog dari ITB, Dr Danny Hilman dan Dr Andang Bachtiar, dan tim lain yang selama ini telah meneliti Gunung Padang dan Sadahurip. “Keduanya akan sampaikan penelitian mereka. Akan dibeberkan semua hasil penelitian mereka dengan penjelasan ilmiah,” dia melanjutkan.

5 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia, Depok Termasuk?

Berita ini sekaligus mengkoreksi informasi di artikel berita ini yang menyebutkan kedua geolog itu sudah berkesimpulan bahwa di dalam Gunung Padang dan Sadahurip ada piramida. "Dr Andang Bachtiar dan Dr Danny Hilman belum memberi kesimpulan bahwa di Gunung Sadahurip ada bangunan Piramida," ujar Iwan.

Tim  sedang meneliti banyak sekali fenomena kebencanaan purba termasuk salah gn padang dan Gn. Sadahurip, tetapi sejauh ini penelitian di Sadahurip masih terus berlanjut dan masih belum menyimpulkan ada atau tidaknya "piramida" di sana.

Masih Hangat, Presiden Iran Bujuk Pakistan Gabung Aliansi Anti-Israel


2. Penelitian ttg kebencanaan purba di berbagai lokasi tersebut salah satu tujuan-nya adlh untuk mencoba melengkapi data-point statistik daur ulang kebencanaan yg sangat bermanfaat dlm pengembangan kemampuan prediksi ilmiah kebencanaan, baik besaran, lokasi, dan kalau bisa kisaran waktu ulangnya. Selain itu tujuannya juga untuk mempelajari persepsi / cara tindak / rekaman kebudayaan2 masa lalu yang terkait dengan mitigasi bencana, yg seringkali dibahasakan sebagai "kearifan lokal", dsb.

3. Fokus utama sarasehan besok  bukan pada Sadahurip tetapi pemaparan tentang hasil-hasil sementara penelitian di daerah2 lain yang sudah jauh lebih maju status penelitiannya dibanding Sadahurip seperti: Banda Aceh, Trowulan, Batujaya, dan Gunung Padang.  Sarasehan  memasukkan juga sessi pembahasan tentang progress Sadahurip research tsb di bagian akhir sarasehan sbg pelengkap.

dan telah menarik kesimpulan bahwa di dalamnya ada bangunan piramida. Sementara Gunung Sadahurip diteliti oleh Dr Didit dan Ir Wisnu Artika.

“Keduanya akan sampaikan penelitian mereka. Akan dibeberkan semua hasil penelitian mereka dengan penjelasan ilmiah,” dia melanjutkan.

Kedua geolog tersebut juga merupakan anggota Tim Katastropik.

Stephen Oppenheimer, penulis buku laris "Eden in the East" dari Inggris yang tertarik dengan keberadaan piramida Gunung Sadahurip dan Gunung Padang, dinyatakan juga akan hadir di pertemuan kebudayaan internasional yang diselenggarakan Universitas Indonesia pada Febuari mendatang di Bali. “Dia akan datang dalam pertemuan di Bali, dalam sarasehan nggak datang,” ujarnya. (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya