- mideastnewswire.com
VIVAnews - Sejak dua tahun terakhir, Universitas Indonesia telah memberikan gelar doktor kehormatan Honoris Causa kepada sembilan tokoh. Tokoh-tokoh yang mendapat gelar itu tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga dari kalangan internasional termasuk Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul-Aziz Al Saud.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Kepala Kantor Sekretariat Pimpinan Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, kepada VIVAnews.com, sudah ada sembilan nama peraih gelar Doktor Honoris Causa dari UI selama dua tahun terakhir.
Namun, pemberian gelar doktor kehormatan kepada Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz Al Saud, pada 21 Agustus 2011 menuai kritik. Pemberian gelar itu hanya berselang dua bulan setelah TKW asal Bekasi, Jawa Barat, Ruyati dihukum pancung. Ruyati hukum mati pada Sabtu, 18 Juni 2011.
Berikut daftar penerima gelar Doktor Kehormatan Honoris Causa dari Universitas Indonesia sejak 2009 sampai 2011.
1. Taufik Ismail, bidang Ilmu Sastra, diberikan pada 31 Januari 2009
2. Taufik Abdullah, bidang Ilmu Sejarah, diberikan pada 31 Januari 2009
3. Isidro F Aguillo Cano, bidang Sistem Informasi (Information Science), diberikan pada 16 April 2009
4. Prof Dr Daisaku Ikeda, bidang Ilmu Filsafat dan Perdamaian (Philosophy and Peace), diberikan pada 10 Oktober 2009
5. Prof Dr Ing Bacharuddin Jusuf Habibie, bidang Filsafat Teknologi (Philosophy of Technology), diberikan pada 30 Januari 2010
6. Abdullah Gül, bidang Ilmu Politik (Political Science), diberikan pada 6 April 2011
7. Kebawah Duli Yang Maha Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah, Sultan Dan Yang Di-Pertuan Negara Brunei Darussalam, bidang Filsafat Kemanusiaan dan Peradaban, diberikan pada 21 April 2011
8. Prof APM Heintz, MD, PhD, bidang Humanistic Medicine, diberikan pada 26 Juli 2011
9. King Abdullah bin Abdul-Aziz Al Saud, bidang Perdamaian Internasional dan Kemanusiaan (International Peace and Humanity), diberikan pada 21 Agustus 2011
Viral Muazin di Dubai Ubah Lafal Azan saat Badai, Apa Hukumnya?
Momen seorang muazin di Dubai merubah lafadz ‘Hayya alas-solaah," yang berarti ‘marilah sholat’ menjadi, ‘Shollu fii rihalikum’ viral di media sosial.
