- ANTARA/Jessica Wuysang
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah bertemu dengan pimpinan PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Pindad terkait kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
SBY berharap tiga perusahaan Indonesia ini dapat melakukan penambahan produksi alutsista dalam negeri. Hal ini diungkapkan Presiden dalam Sidang Kabinet Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 11 Oktober 2010.
"Yang nyata dilakukan di dalam negeri akan kita gerakkan tenaga kerja kita," kata SBY. "Dengan demikian bisa kita programkan secara riil penguatan dan modernitas alutsista kita," lanjutnya.
Menanggapi ini, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan TNI akan memenuhi permintaan Presiden untuk menggunakan alutsista produksi dalam negeri. Ini termasuk alutsista untuk kendaraan-kendaraan tempur dan non-tempur.
"Yang sudah pasti kapal, helikopter, (pesawat) CN 235, kemudian Panser," kata Panglima TNI usai Sidang Kabinet Terbatas hari ini. Panglima juga menjelaskan pembuatan pesawat tempur juga masih dalam pembicaraan.
Panglima TNI juga menjelaskan tidak ada masalah terkait anggaran. "Soal anggaran kan kami program dalam membangun kekuatan menuju kekuataan minimal. Sudah terprogram semua, anggarannya sudah ada di situ," ucap Laksamana Agus Suhartono.