Bentrok Warga di Papua, 4 tewas

Suku di Papua
Sumber :
  • Banjir Ambarita | Papua

VIVAnews - Bentrok antar warga di Kampung Muara Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara Papua, sejak Sabtu 10 Juli-Selasa 13 Juli 2010, telah menewaskan 4 warga.

Terdakwa Yosep Subang Diadili Bunuh Istri dan Anak Demi Uang, Korban Dibacok Pakai Golok

Bentrok yang dipicu masalah keluarga itu, hingga kini belum reda. Kedua kubu yang bertikai masih saling berjaga-jaga. Komandan Korem 172/PWY Kolonel Inf Daniel Ambat menyatakan, hingga saat ini TNI bersama Polisi terus mewaspadai kemungkinan terjadinya bentrok susulan. "Dibawah komando polisi kami coba menenangkan mereka," katanya di Jayapura, Selasa 13 Juli 2010.

Menurutnya, hasil pemantauan TNI, kedua kelompok warga masih terus bersitegang dan berkonsentrasi di sejumlah tempat di Karubaga dengan membawa sejumlah senjata tajam seperti panah dan parang.

Korban yang meninggal, kata Daniel, karena terkena panah, tombak dan parang. Sedangkan, tujuh korban kritis harus dievakuasi di Jayapura dan Wamena.

Juru Bicara Polda Papua Kombes Wachyono menyatakan, bentrok bermula dari persoalan keluarga yang melibatkan suami istri yakni Betena Wandik dan suaminya Alpius Wenda.

Tidak terima perlakuan suami, sang istri melapor ke keluarganya. Hingga akhirnya, keluarga Betena (istri) malah memukuli Alpius (suami) hingga babak belur. Karenan tidak terima, keluarga Alpius (suami) pun melancarkan aksi balas dendam. Saat itulah bentrok kedua kampung terjadi.

"Barang bukti yang sudah kami amankan berupa 6 parang, 13 pisau badik, 50 anak panah dan 6 busur," tuturnya.

Laporan : Banjir Ambarita | Papua

Sapi Albino Ko Muang Phet.

Kerbau Albino Diundang ke Gedung Pemerintah, Harganya Rp7,8 Miliar

Kerbau albino bertubuh besar ini bernama Ko Muang Phet, terkenal di kalangan peternak Thailand sebagai hewan pejantan. Tingginya 1,8 meter dan berusia empat tahun.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024