Alamat:Jl.Jend.Sudirman No.14 Banjarmasin 70114
Telepon: (0511) 3363845, 3352667
Fax: (0511) 4364197, 3351187
Email:webmaster@kalsel.go.id, kpde@kalsel.go.id
Website: www.kalselprov.go.id/
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki perbatasan dengan Provinsi Kalimantan di sebelah barat dengan Provinsi Kalimantan Tengah, di sebalah timur dengan Selat Makassar, di sebelah selatan dengan Laut Jawa dan di sebelah utara dengan Provinsi Kalimantan Timur. Provinsi Kalimantan Selatan beribukota di Banjarmasin.
Jumlah penduduk sebanyak 3,45 juta jiwa (Oktober 2008) dengan tingkat kepadatan 89 kilometer persegi (2008). Pada Agustus 2008, total angkatan kerja sebanyak 1,67 juta jiwa dengan jumlah pengangguran 110,1 ribu jiwa. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,18 persen.
Jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 sebesar 234 ribu jiwa (7,01 persen) dimana 64,41 persen berada di pedesaan. Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2008 sebesar Rp 930.000. Jumlah penerima BLT (2005) menurut kategori sangat miskin sebanyak 77 ribu jiwa, miskin sebanyak 63 ribu jiwa, dan mendekati miskin sebanyak 107 ribu jiwa.
SUMBER DAYA
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki beberapa sektor yang potensial untuk dikembangkan, diantaranya: sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, pariwisata, dan ekonomi perdagangan.
Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan
Luas lahan pertanian adalah sebesar 521 ribu ha, dengan hasil produksi padi, jagung, kacang kedelai, singkong, dan pisang. Hasil perkebunan adalah kelapa sawit, karet, teh, kakao, kopi, lada, dan vanili, dengan luas lahan 54 ribu ha. Produksi sektor perikanan laut sebesar 117 ribu ton, sedangkan perikanan darat 8 ribu ton.
Kehutanan
Luas area hutan adalah 1,7 juta ha yang meliputi hutan lindung, hutan alam, hutan produksi tetap, hutan produksi terbatas, hutan konservasi dan hutan bakau. Hasil produksi mencakup rotan, kayu manis, dan karet.
Pertambangan
Sektor pertambangan adalah migas dan batu bara. Terdapat 3 jenis tambang, yaitu tambang golongan A, tambang golongan B, dan tambang golongan C.
• Golongan A, terdiri dari batubara (cadangan sebanyak 5,6 miliar ton), minyak bumi (cadangan sebanyak 102 juta m³), dan biji nikel (cadangan sebesar 42 juta ton).
• Golongan B terdiri dari biji besi (cadangan sebanyak 195 juta ton), emas (dengan cadangan sebanyak 23 juta ton), krikil berintan (cadangan sebanyak 23juta ton).
• Golongan C terdiri dari batu gamping (potensi cadangan 10 miliar ton), marmer (potensi cadangan sebanyak 1,2 miliar m³) , kaolin (cadangan sebanyak 194 juta ton).
Perusahaan-perusahaan pemegang izin usaha pertambangan diantaranya, yaitu PT Meratus Sumber Mas, PT Galuh Cempaka, PT Arutmin Indonesia, PT Adaro Indonesia, dan PT Sumber Kurnia Buana. Selengkapnya lihat tabel.
Tabel 1
Perusahaan Pemegang Kontrak Karya (Contract Of Work)
Nama Perusahaan | Aktivitas | Luas Area | Jenis | Lokasi |
PT. Meratus Sumber Mas | Exploitation | 8.684 | Emas | Kotabaru, Tapin and Banjar |
PT. Galuh Cempaka | Exploitation | 2.944 | Intan | Banjarbaru and Tanah Laut |
PT. Pelrast International | Exploration | 201.000 |
| Banjar, Tanah Laut and Kotabaru |
Tabel 2
Perusahaan Pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)
Nama Perusahaan | Aktivitas | Luas Area | Lokasi |
PT. Arutmin Indonesia | Exploitation/Production | 59.217 | Kotabaru, Tanah Laut dan Tanah Bumbu |
PT. Adaro Indonesia | Exploitation/Production | 35.782 | Tabalong dan Balangan |
PT. Bentala Coal Mining | Exploitation/Production | 2.095 | Balangan |
PT. Bahari Cakrawala Sebuku | Exploitation/Production | 5.871 | Kotabaru |
PT. Antang Gunung Meratus | Exploitation/Production | 22.433 | Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan & Hulu Sungai Tengah |
PT. Jorong Barutama G | Exploitation/Production/ | 7.341 | Tanah Laut |
PT. Bara Multi Sukses Sarana | Exploitation/Production | 6.625 | Banjar, Tanah Laut & Banjarbaru |
PT. Kadya Caraka Mulia | Exploitation/Production/ | 1.575 | Banjar |
PD. Baramarta | Exploitation/Production | 1.621 | Banjar |
PT. Sumber Kurnia Buana | Exploitation/Production | 10.920 | Banjar & Tapin |
PT. Tanjung Alam Jaya | Exploitation/Production | 1.232 | Banjar |
PT. Kalimantan Energi Lestari | Exploitation/Production | 6.261 | Kotabaru |
PT. Senamas Energindo Mulia | Exploitation/Production | 10.000 | Kotabaru |
PT. Bina Bangun Banua | Feasibility study | 6.960 | Banjar & Tapin |
PT. Borneo Indobara | Feasibility study | 24.100 | Tanah Bumbu |
PT. Mantimin Coal Mining | Construction | 8.280 | Tabalong & Balangan |
PT. Bara Pramulya Abadi | Exploration | 56.980 | Tabalong |
PT. Wahana Baratama Mining | Feasibility study | 7.811 | Tanah Laut dan Tanah Bumbu |
PT. Lianganggang Cemerlang | Development | 236 | Tanah Laut |
PT. Interex Sacra Raya | Exploration | 9.710 | Tabalong |
PT. Eka Satya Yanatama | Exploration | 51.010 | Tanah Bumbu & Kotabaru |
PT. Multi Tambang Jaya Utama | Exploration | 80 | Tabalong |
PT.Kalimantan Prima Persada | Pertambangan Umum | - | Banjar |
PT. Terrarex | General Study | 665 | Tabalong |
PT. Tohar Antareja | General Study | 4.404 | Tabalong |
KONDISI EKONOMI MAKRO TRIWULAN III-2009
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan melonjak drastis dari 4,20% (yoy) pada triwulan II-2009 menjadi 7,22% (yoy), yang ditopang oleh pertumbuhan sektor pertanian dan sektor pertambangan. Selain itu, konsumsi masyarakat dan konsumsi Pemerintah Daerah menjadi komponen penopang lainnya.
Peningkatan sektor pertanian terutama didorong oleh subsektor tanaman bahan makanan dan subsektor perkebunan. Penggunaan varietas unggul, perluasan lahan tanam, serta peningkatan produktivitas lahan menjadi faktor pendorong meningkatnya produktivitas tanaman bahan makanan khususnya jagung dan ubi jalar. Membaiknya tingkat harga CPO dan karet menjadi pendorong pertumbuhan subsektor perkebunan. Sementara itu, meningkatnya permintaan ekspor batu bara menjadi penopang pertumbuhan sektor pertambangan pada triwulan ini.
Inflasi sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, dari 4,78% (yoy) menjadi 4,31% (yoy). Kondisi ini terutama dipengaruhi oleh kondisi daya beli masyarakat yang tidak sekuat tahun sebelumnya serta pasokan barang kebutuhan pokok yang cukup lancar.