Menanti Realisasi Tol Surabaya-Mojokerto

SURABAYA POST - Pembangunan proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto yang ditargetkan selesai pada 2011 terancam molor. Proses pengerjaan proyek jalan tol yang dimulai lagi sejak 2006 itu terus tersendat akibat alotnya proses pembebasan lahan antara pemerintah dengan masyarakat.

Harga lahan di sekitar lokasi mendadak melambung tinggi melebihi nilai jual objek pajak (NJOP) yang sudah ditentukan Panitia Pembebasan Tanah (P2T). Akibatnya sampai saat ini proyek jalan tol sepanjang 36,2 km yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Mojokerto (Sumo) itu pembangunan fisiknya baru selesai sekitar 38 persen. Itupun hanya terjadi di seksi IA sepanjang 2,4 km yang menghubungkan Waru-Bebekan. Sedangkan untuk seksi IB sepanjang 4,2 km yang menghubungkan Bebekan-Sumur Welut masih dalam proses pembebasan lahan.
 
”Tanah yang NJOP-nya sekitar Rp 400 ribu per meter persegi saat ini naik menjadi Rp 800 ribu – Rp 1 juta per meter persegi,” ujar Kepada Dinas PU Bina Marga Jatim Supaat, Senin 22 Maret 2010.

Supaad menjelaskan hasil pembebasan lahan untuk seksi I (Waru-Sumur Welut) sepanjang 6,6 km sampai saat ini baru mencapai 76 persendari total kebutuhan lahan seluas 35,31 hektar. Sedangkan, sisanya sebesar 25 persen belum berhasil dibebaskan karena pemilik lahan mematok harga cukup tinggi.

”Untuk pembebasan lahan, pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 932 miliar. Namun karena prosesnya yang rumit dana tersebut hanya terserap sedikit,” katanya.

Supaat menjelaskan pihak investor sendiri ditarget harus menuntaskan pembangunan proyek untuk seksi I sampai pada akhir 2010. Namun, karena pembebasan lahannya belum beres, dimungkinkan pengerjaan proyek jalan tol Sumo untuk seksi I akan selesai akhir 2011. ”Untuk itu perlu ada solusi untuk proses pembebasan lahan,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim Mahdi menambahkan molornya pembangunan fisik tol Sumo karena banyaknya spekulan tanah yang mempengaruhi masyarakat untuk menjual tanahnya di atas harga yang sudah ditentukan P2T. Akibatnya, masyarakat banyak yang tidak setuju dengan harga yang sudah ditetapkan dan tidak mau melepas tanahnya kepada pemerintah.

”Panitia pembebasan lahan sendiri tidak berani membeli tanah itu kalau harganya melebihi NJOP yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat,” kata Mahdi.

Pimpinan Proyek (Pimpro) jalan tol Sumo Djajat Sudrajat mengatakan proyek jalan tol yang menjadi bagian proyek jalan tol trans Jawa itu pengerjaannya dibagi menjadi 4 seksi yakni seksi I daerah Waru-Western Ring Road (6,6 km), seksi II Western Ring Road-Driyorejo (5,3 km), seksi III Driyorejo-Krian (6,1 km) dan seksi 4 Krian-Mojokerto (18,55 km).

“Untuk seksi I pengerjaannya dibagi lagi menjadi 2 bagian yakni seksi IA (Waru-Bebekan) dan IB (Bebekan-Sumur Welut),” kata Djajat.

Djajat mengatakan untuk sementara yang diselesaikan yakni pembangunan fisik untuk seksi IA. Sampai saat ini pembangunan fisiknya mencapai 38 persen. Untuk seksi IA sendiri disubkan lagi menjadi 2 bagian, yakni seksi IA-1 menghubungkan tol Surabaya-Gempol dengan tol Waru-Juanda. Sedangkan seksi IA-2 menghubungkan tol Surabaya-Gempol dengan tol Surabaya-Mojokerto. “Seharusnya 2010 ini pengerjaan seksi I sudah selesai,” katanya.

Namun karena belum tuntasnya proses pembebasan lahan di lokasi tersebut, berakibat proses pembangunan fisik jalan tol Sumo menjadi tersendat. “Kalau proses pembebasan lahan bisa tuntas pertengahan tahun 2010 ini, kami pastikan akhir 2011 pengerjaan fisik untuk seksi IA selesai,” ujar Dirut PT Marga Nujyasumo Agung (kelompok usaha Jasa Marga, Red).

Sedangkan untuk pengerjaan seksi selanjutnya akan dilakukan secara bertahap setelah pengerjaan seksi I selesai. “Untuk seksi berikutnya kita kerjakan secara reguler,” katanya.

Proyeksi Tol Sumo berdasarkan PU Bina Marga Jawa Timur:

* Panjang : 36,2 km
* Dikerjakan melalui 4 seksi :
- Seksi I daerah Waru-Western Ring Road (6,6 km)
- Seksi II daerah Western Ring Road-Driyorejo (5,3 km)
- Seksi III daerah Driyorejo-Krian (6,1 km)
- Seksi IV daerah Krian-Mojokerto (18,55 km)
* Target 2011 pengerjaan seksi I selesai
* Seksi I terancam molor sebab progres pengerjaan fisik sampai saat ini baru 38%
* Seksi I dibagi menjadi 2, yakni seksi IA dan IB
- Seksi IA (2,4 km) daerah Waru-Bebekan, pengerjaan fisik sudah selesai
- Seksi IB (4,2 km) daerah Bebekan-Sumur Welut belum dikerjakan terkendala alotnya pembebasan lahan.

Oleh Samsul Hadi

Netizen Murka Disebut Suara Paslon 02 Nol: Mungkin Aku yang Dimaksud Angin Tak ber-KTP
Xabi Alonso

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

Keinginan Liverpool mendatangkan Xabi Alonso untu musim depan nampaknya menjadi semakin kecil. Karena dikabarkan pelatih asal Spanyol itu mau bertahan di Bayer Leverkusen

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024